Waktu dan Frekwensi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit
Halo sobat semuanya. Semoga selalu dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apapun. Nah di kesempatan kali ini kita akan membahas Mengenai Waktu Dan Frekwensi Pemupukan Kelapa Sawit , yang mana hal ini sangat penting bagi kelangsungan tanaman kelapa sawit kedepannya.
Seperti yang kita tahu, bahwa perawatan dan pemupukan pada tanaman kelapa sawit adalah kunci keberhasilan. Oleh karena itu mari kita simak ulasan Waktu Dan Frekwensi Pemupukan Kelapa Sawit dibawah ini:
Waktu Pemupukan
* Cara Pemupukan:
Seperti yang kita tahu, bahwa perawatan dan pemupukan pada tanaman kelapa sawit adalah kunci keberhasilan. Oleh karena itu mari kita simak ulasan Waktu Dan Frekwensi Pemupukan Kelapa Sawit dibawah ini:
Waktu Pemupukan
- Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun > 60 mm/bulan. Untuk mudahnya pemupuman sawit diawal dan di akhir musim penghujan (2x setahun). Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm per bulan.
- Pupuk Dolomit dan Rock Phosphate diusahakan diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki kemasaman tanah dan merangsang perakaran, diikuti oleh MOP (KCl) dan Urea/Z A.
- Jarak waktu penaburan Dolomit/Rock Phosphate dengan Urea/Z A minimal 2 minggu.
- Seluruh pupuk agar diaplikasikan dalam waktu 2 (dua) bulan.
- Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur – kondisi tanaman.
- Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekwensi yang lebih banyak.
- Frekwensi pemupukan yang tinggi mungkin baik bagi tanaman, namun tidak ekonomis dan mengganggu kegiatan kebun lainnya
* Cara Pemupukan:
- Pemupukan dilakukan dengan sistem tabur dan sistem benam (Pocket) serta yang mutahir melalui Injeksi Batang
- Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 meter hingga pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 1 – 2,4 meter pada tanaman dewasa.
- Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lubang pada piringan disekeliling pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal rendahan, areal miring dg piringan ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
- Pada tapak kuda, 75 % pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi pencucian, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.
* Pupuk Tabur
- Waktu aplikasi tidak dilakukan pada saat musim puncak hujan (namun penguapan akan tetap terjadi dan cuaca tidak dapat dikendalikan oleh manusia).
- Pengawasan dalam aplikasi pemupukan di perketat dengan sistim giring (block by block per afdeling).
- Pengaturan dalam penyimpanan harus diatur seksama (terutama peletakan dari atas lantai, jumlah karung tiap tumpuk dan FIFO).
Sifat Pupuk
Pupuk-pupuk Nitrogen seperti Amonium Sulphat dan Urea tidak dianjurkan untuk dicampur dengan pupuk alkalin seperti Rock Phosphate (RP), TSP dan Abu Janjang.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak penguapan Nitrogen. Begitu juga dalam aplikasi di lapangan tidak boleh bersama-sama. Selang waktu aplikasi antara pupuk alkalin dan Nitrogen tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Untuk menghindari sifat antagonis antara pupuk K dan Mg, serta K dan B, pupuk MOP/KCl tidak boleh dicampur dengan Kieserit/Dolomite atau Boron. Pupuk-pupuk tersebut tidak boleh diaplikasi secara bersama-sama. Selang waktu aplikasi antara pupuk MOP/KCl dan Kieserite atau antara MOP dan Dolomite atau antara MOP dan HGFB tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Selang waktu antara dua rotasi pemupukan masing-masing jenis pupuk (contoh Urea atau MOP/KCl) tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Urea dan RP cenderung menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman.
Jadi, pupuk Copper Sulphate (Cu) tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea atau RP. Selang waktu aplikasi kedua pupuk tersebut tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Jenis Pupuk
Kelebihan nya:
Pupuk-pupuk Nitrogen seperti Amonium Sulphat dan Urea tidak dianjurkan untuk dicampur dengan pupuk alkalin seperti Rock Phosphate (RP), TSP dan Abu Janjang.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak penguapan Nitrogen. Begitu juga dalam aplikasi di lapangan tidak boleh bersama-sama. Selang waktu aplikasi antara pupuk alkalin dan Nitrogen tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Untuk menghindari sifat antagonis antara pupuk K dan Mg, serta K dan B, pupuk MOP/KCl tidak boleh dicampur dengan Kieserit/Dolomite atau Boron. Pupuk-pupuk tersebut tidak boleh diaplikasi secara bersama-sama. Selang waktu aplikasi antara pupuk MOP/KCl dan Kieserite atau antara MOP dan Dolomite atau antara MOP dan HGFB tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Selang waktu antara dua rotasi pemupukan masing-masing jenis pupuk (contoh Urea atau MOP/KCl) tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Urea dan RP cenderung menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman.
Jadi, pupuk Copper Sulphate (Cu) tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea atau RP. Selang waktu aplikasi kedua pupuk tersebut tidak boleh kurang dari 4 minggu.
Jenis Pupuk
- Pupuk Tunggal Sintetis
Kelebihan nya:
- Mudah didapat dan harga lebih murah
- Kepastian dosis bisa lebih tepat sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
- Kelarutan dalam tanah sangat cepat dan cepat diserap tanaman.
- Pupuk secara kelarutan cepat sehingga tingkat lossis ataupun kehilangan pupuk sangat tinggi contohnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi terhadap applikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat tempat. Sehingga kehilanggan dapat diperkecil.
- Pupuk tunggal juga dapat memperburuk sifat tanah seperti menimbulkan pengerasan ataupun peningkatan atom H dalam tanah (tetapi ini bisa dianulir dengan applikasi lain seperti tanam kacangan ataupun pemakaian organik suplement.
- Pupuk Majemuk ( semi sintetis NPK dll)
Pada tanaman kelapa sawit, pupuk majemuk umumnya digunakan pada tahapan pembibitan dan tanaman belum menghasilkan. Pupuk majemuk yang digunakan di pembibitan adalah pupuk majemuk NPKMg dengan komposisi 15 15 6 4 dan 12 12 17 2 (Nitrogen N 12%, kandungan fosfor P 12%, kandungan kalium K 17% dan kandungan magnesium Mg 2%. ) Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanaman belum menghasilkan (TBM).
Pada usia TBM, sistem pertumbuhannya belum sempurna sehingga akan lebih baik jika diberikan pupuk dengan kandungan nutrisi yang komplit. Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanah marginal seperti tanah berpasir karena pupuk majemuk mempunyai kelarutan yang lambat dan tidak menguap oleh panas.
Selain itu pupuk majemuk mempunyai efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk tunggal. Pada berbagai jenis tanah efisiensi pupuk majemuk ini tidak jauh berbeda.
Kelebihannya:
- Pupuk slow reliase (tidak secara keseluruhan terurai sebab pupuk komposisi padan dengan bahan lainnya.
- Tidak merusak tanah bersinergis.
- Harga pupuk sangat mahal.
- Ketepat dosis tidak bisa tercapai sebab setiap unsur seyawa hara terdapat dalam perbandingan yang berbeda.
- Kebutuhan pupuk tidak sama setiap unsurnya.
Sumber : facebook
Posting Komentar untuk "Waktu dan Frekwensi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit"