Biologi Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit
Merupakan tanaman palma keluarga Arecaceae berumah satu (Monoceaus) dengan bunga jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman tetapi kematangannya tidak bersamaan sehingga perlu perkawinan silang.
Perkawinan silang ini membutuhkan vektor yaitu angin dan yang paling utama serangga penyerbuk, Elaeidobius kamerunicus.
Kelapa sawit jenis Elaeis guineensis berasal dari Afrika dan jenis Elaeis oleifera berasal dari Amerika Latin.
- Fase Kelapa Sawit
- Aneka Ragam Jenis Kelapa Sawit
- Berdasarkan jenis: Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera
- Berdasarkan ketebalan cangkang: Dura, Pisifera, dan Tenera
- Berdasarkan bentuk tanaman: Idolatrica dan normal
- Berdasarkan warna kulit buah: Nigrescen, Virescen, dan Albescen
- Berdasarkan warna pelepah: Hijau dan kuning
- Aneka ragam berdasarkan jumlah duri buah, bentuk buah, berat buah atau tandan, panjang pelepah, pertumbuhan meninggi, ukuran tandan, tebal daging buah, bentuk tandan, panjang tangkai tandan, dan lain-lain.
- Akar Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman monokotil dan mempunyai akar serabut. Akar yang muncul pertama kali dari kecambah disebut radikula. Radikula yang mati selanjutnya akan diganti dengan akar primer, sekunder, tertier, dan kuartener. Kedalaman akar ini biasanya rata-rata sekitar 80 cm.
Pada praktek budidaya kelapa sawit akar tertier dan kuartener sangat aktif menyerap unsur hara termasuk yang dari pemupukan. Sedangkan akar primer atau sekunder dapat digunakan pada aplikasi infus pengendalian hama pemakan daun kelapa sawit.
- Batang Kelapa Sawit
- Batang kelapa sawit tumbuh lurus dan tidak bercabang. Biasanya berukuran sekitar 60 cm diameternya dan bagian bonggol agak lebih lebar dengan bonggol dapat mencapai 100 cm
- Batang dibalut oleh pelepah daun dan apabila tanaman sudah tua, pelepah akan rontok
- Pertumbuhan meninggi batang kelapa sawit tergantung varietasnya dengan kisaran 40-80 cm per tahun. Vaietas Dumpy mempunyai pertumbuhan meninggi yang paling lambat.
- Daun Kelapa Sawit
- Jenis Lanceate yaitu daun yang keluar pada waktu masih pembibitan dengan bentuk helaian daun yang utuh
- Jenis Bifurcate yaitu bentuk daun dengan helaian sudah pecah tetapi ujungnya belum
- Pinnate yaitu bentuk daun dengan helaian pecah sempurna dengan anak daun arahnya ke atas dan ke bawah
- Satu lingkar pelepah berjumlah 8 pelepah
- Dalam satu tahun muncul 30 pelepah pada tanaman muda dan untuk tanaman tua sekitar 24-28 pelepah
- Panjang pelepah tergantung varietas tetapi biasanya pada tanaman dewasa mempunyai panjang 9 meter, jumlah anak daun 125-200 pasang dengan panjang 1-1,5 m dengan lebar tengah sekitar 6 cm
- Jumlah pelepah yang harus dipertahankan sebanyak 40-56 pelepah dan tergantung umurnya
- Susunan pelepah ada dua yaitu putar kanan dan putar kiri
- Pada aspek budidaya khususnya pemupukan daun biasanya diambil untuk dianalisis kadar haranya.
- Bunga Kelapa Sawit
- Bunga akan muncul pada umur 14 bulan
- Pada setiap ketiak akan muncul bunga jantan atau betina
- Bunga jantan akan muncul pertama diikuti bunga betina
- Bunga jantan biasanya terdiri dari 100-250 spikelet, apabila sudah antesis akan mengeluarkan kairomon yang harum selama kurang lebih 4 hari
- Bunga betina terdiri 100-200 spikelet, dan tiap spikelet terdiri 15-20 bunga.
- Kelapa Sawit akan tumbuh baik pada:
- Letak ketinggian 0-500 dpl
- Topografi: datar berombak
- Kelerengan: 0-15%
- Genangan: tidak ada
- Drainase: baik
- Kedalaman solum: > 80 cm
- Bahan organik: 5-10 cm
- Tekstur: lempung liat
- Batuan penghambat:< 3%
- Kedalaman air tanah: >80 cm
- pH: 5-6
- Curah Hujan: 2.000 – 2.500 mm
- Defisit air: 0-150 mm
- Temperatur: 22-26 derajat Celcius
- Penyiraman: 6 jam
- Kelembapan nisbi: 80%
- Angin: sedang
- Bulan kering: 0
Posting Komentar untuk "Biologi Kelapa Sawit"